Indikator ADX mengukur kekuatan trend yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu tren akan kuat atau lemah. ADX biasanya tergambar dalam grafik bersamaan dengan dua garis yang disebut dengan DI- dan DI+ dimana DI singkatan dari Directional Movement Indicators (DMI).
ADX sendiri merupakan rata-rata dari kedua garis tersebut.
Berikut penjelasanya, dimana :
- Garis DI+ yang mencerminkan seberapa kuat atau lemahnya suatu uptrend yang terjadi.
- Garis DI- adalah gambaran yang mencerminkan seberapa kuat atau lemahnya suatu downtrend, sedangkan,
- Garis ADX adalah merupakan gabungan dari DI+ dan DI-, : Indikator ini adalah untuk mengukur kuat atau lemahnya suatu trend uptrend maupun downtrend. Indikator Ini tidak memberikan anda informasi tentang tren naik atau turun, tetapi hanya memberitahu anda seberapa kuat trend saat ini.
lihat dan pelajari grafik berikut ini.
Dalam grafik berikut, indikator ADX adalah garis hitam tebal (panah). Garis lainnya adalah DI + dan DI-. Daerah disorot menunjukkan bagaimana indikator ini mengiden tifikasi rentang Trading.
Skala Indikator ADX
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa ADX adalah indikator untuk mengukur kekuatan suatu trend. Dalam perlakuanya ketiga garis di atas bergerak dalam rentang 0 dan 100. Namun, sipembuat menetapkan rentang antara 60 dan 20 sebagai batas ekstrim dimana,
- Bila garis ADX bergerak di bawah 20, maka mengindikasikan trend lemah dan pasar dalam kondisi ranging.
- Setelah ADX berada di atas 20 maka Anda akan mulai melihat awal dari sebuah tren. Pergerakan besar (naik atau turun) cenderung terjadi ketika ADX tepat di nomor ini yaitu dilevel gari 20.
- Garis ADX bergerak di atas 40 dan terus naik, ini mengindikasikan bahwa tren yang sedang berjalan cukup kuat, terlepas uptrend atau downtrend.
Kegunaan lain ADX selain untuk mengidentifikasi kekuatan trend antara lain adalah,
Untuk mengidentifikasi potensi awal dari suatu trend baru dalam pasar, Caranya adalah memantau pergerakan garis ADX dari bawah 20 ke atas sebagai sinyal pasar sedang menuju trend baru. Semakin lama pasar dalam kondisi ranging, semakin besar bobot yang diberikan trader ke sinyal ini.
Sebagai sinyal trend reversal.
Ketika garis ADX bergerak di atas DI+ dan DI- kemudian bergerak ke bawah, maka ini sering dijadikan sinyal perubahan trend.
ADX sebagai sinyal crossover,
Ketika garis DI+ menembus ke atas garis DI- ini menandakan bahwa pembeli lebih kuat dari penjual, maka ini menjadi peluang OP Buy, dan ketika garis DI+ menembus ke bawah garis DI- ini mengindikasikan penjual lebih kuat dari pembeli, maka ini menjadi peluang OP Sell.
Ni die contohnya.
Anda bisa baca dan pelajari tentang ADX di sini.
Selamat mencoba ya, semoga berhasil, jangan lupa 2.5% nya.
Mau tau juga tentang yang lain, baca kupasan berikut ini.
1. Strategi Trading dengan ADX
2. Strategi Trading Jangka Pendek
3. Tip tip bertrading
4. Nasihat forex
5. Relative Strength Index



